Suka duka telah dilalui Yayasan Irtiqo Kebajikan dalam upaya membina anak yatim dan dhuafa. Pada saat itu indonesia memasuki era krisis ekonomi dan moneter. Di saat harga melambung tinggi, situasi dan kondisi negara tidak jelas, lahirlah yayasan yang berniat membawa perubahan.
Awal berdirinya Yayasan pada Bulan Oktober Tahun 1997 seorang pendiri yayasan yang bernama M. Ghozali, bersama lima mahasiswa yaitu Komarudin, Tubagus Yamin, Tri Esti Rahmaningsih, dan Maskuroh. Pertama kali menempati kontrakan dua petak di Sandratex Ciputat. Saat itu, anak binaan mencapai 14 anak yang berasal dari berbagai daerah.

Seiring bertambahnya jumlah anak binaan, yayasan pindah ke tempat yang lebih besar. Harapannya mempermudah anak-anak binaan belajar. “Pindah ke tempat yang lebih besar, lima petak kontrakan,” kata Tri.